Saat saya menulis tulisan ini, seperti biasa, saya sedang
asyik menyeruput kopi dan nongkrong bersama teman-teman dibawah langit malam
yang mendung di depan kampus.
Jalan riuh diterangi lampu jalan sinar kuning merkuri. Lalu
lalang kendaraan mobil menutup celah-celah sempit untuk pengendara motor yang
ingin mengeluarkan teknik zig-zag. Tak jarang terdengar makian dan umpatan
dengan mata tajam melotot ingin menerkam.
Begitulah balada harian di jalanan.
Ditengah kerasnya hiruk pikuk jalan, sekolompok pemuda yang
berdiri di parkiran warung kopi yang saya tempati, berteriak, "Om telolet
om!!!" pada bis yang melintas. Sopir bis itu merespon dengan bunyi klakson
khasnya. Sontak anak muda yang berteriak tadi ketawa kegirangan. Entah karena
kesenangan, gila atau memang sedang mengikuti tren di media sosial sekarang.
Tapi saya pikir ini memang menjadi ciri khas masyarakat
Indonesia, gampang bahagia. Bayangkan saja, hanya dengan mendengar klakson
telolet, kita bisa tertawa bahagia dibuatnya. Cukup menjadi hiburan.
Setelah berakhirnya ketenaran viral mama berdaster yang
ketika dandan hidup kita kelar, demam telolet menjadi pemandangan baru yang
lebih terkenal. Cukup membuktikan bahwa orang Indonesia bisa dikatakan kreatif
dan bisa melihat sisi-sisi guyon dalam kehidupan sehari-hari.
Yap, istilah 'om telolet om' sekarang memang menjadi
tranding topik di jagad dunia maya. Berawal dari kebiasaan anak kecil yang
senang dengan suara klakson bis yang kemudian menjadi viral di sosial media dan
menjadi konsumsi penikmat dunia maya akhir-akhir ini. Setiap saya melihat
postingan status seseorang, mesti ada komen 'om telolet om'.
Sampai sekarang, istilah tersebut sudah mendunia dan banyak
mendapat perhatian dari publik figur di Indonesia bahkan dunia.
Di Indonesia artis-artis sudah banyak yang mem-parodi-kan om
telolet om. Tidak mau ketinggalan, tokoh-tokoh politik juga ikut meramaikan om
telolet om. Contohnya saja anies baswedan dan sandiaga uno yang sekaligus cagub
dan cawagub jakarta.
Sampai-sampai menteri perhubungan juga berencana untuk
membuat kontes klakson telolet.
Di kancah internasional, sekelas dj skrillex sampai membuat
remix dengan bunyi telolet. Tidak hanya itu, dengar-dengar demam telolet ini
sudah sampai ke telinga pesepak bola cristiano ronaldo sampai presiden amerika
terpilih donald trump.
Bisa dilihat bahwa kekuatan dari media sosial memang sangat
berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat kita. Bahkan bisa mempengaruhi dunia.
Kalau momen seperti ini bisa dimanfaatkan, indonesia akan dengan gampang memperkenalkan
budaya-budaya tanah air kepada dunia.
Saya jadi teringat slogan orang jepang, tentang
men-jepang-kan dunia. Itu setelah kehancuran jepang yang kalah berperang
melawan sekutu pada saat perang dunia ke 2. Kaisar jepang pada saat itu
berhasil membangun kembali negaranya
dari krisis dan mampu menyebarkan budaya-budaya jepang ke seluruh dunia.
Kita bisa lihat pada gaya berpakaian anak muda di indonesia
yang beberapa mengikuti gaya cosplay atau harajuku-nya jepang. Budaya jepang
sudah merambat di indonesia.
Belum lagi ada anime-anime yang menjadi konsumsi masyarakat
kita. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa menikmati tontonan film animasi
kartun dari jepang tersebut. Dan terus terang, saya juga menikmatinya hehehe...
Dan yang paling mendunia adalah teknologi-teknologi modern
dan canggih yang kita pakai di kehidupan sehari-hari sebagian besar merupakan
produk dari negeri sakura tersebut. Mulai dari perabotan rumah tangga,
teknologi pertanian, hingga mesin-mesin bermotor dunia adalah produk industri
jepang.
Nah, demam telolet sudah terbukti bisa menjadi virus yang
dapat menjangkit masyarakat dunia. Demam telolet sudah membuat masyarakat dunia
bertanya-tanya, "What the meaning of om telolet om?"
Bayangkan saja, jika semisal, tarian tradisional seperti
tari bali bisa menjadi viral dan gerakan ditiru oleh orang sedunia. Tidak kalah
oleh tarian gangnam style. Betapa bangganya kita menjadi bagian dari bangsa
yang punya banyak warisan budaya ini.
Atau semisal tren fashion seperti peci atau batik bisa
dipakai oleh artis-artis luar negeri. Bayangkan misalnya justin biebir
menggunakan peci saat tour konser dunianya? Kan keren.
Nah, itu tidak mustahil melihat pengguna aktif media sosial
masyarakat kita termasuk yang terbanyak didunia. Jika kita ramai-ramai
membagikan sehari saja salah satu budaya kita, maka bisa-bisa indonesia setiap
hari akan menjadi trending topik dunia.
Kita bisa meng-Indonesia-kan dunia.
Maka, momen telolet ini menjadi awal Indonesia bisa
dibicarakan banyak orang didunia. Dan sebagai masyarakat yang cerdas dan
pengguna sosial media yang bijak, mari kita memanfaat momen ini untuk kembali
memperkenalkan semua yang ada di Indonesia kepada dunia.
Salam telolet untuk kita
semua. Indonesia men-telolet-kan dunia.