Thursday 22 August 2013

Perahu Pinisi, Perahu Tradisional yang Mendunia

perahu,pinisi,tradisional,sulawesi,selatan
perahu pinisi

Sejak dahulu pelaut bugis makassar dikenal sebagai pelaut yang ulung. Mereka sangat piawai dalam mengarungi lautan dan samudera luas hingga ke berbagai kawasan di nusantara bahkan sampai keluar negeri dengan menggunakan perahu pinisi. 

Perahu pinisi memiliki corak dan keunikan yang tidak dimiliki perahu di belahan dunia manapun. Keunikan tersebut sekaligus menunjukkan keahlian para pembuat perahu pinisi. Khususnya dalam merangkai dinding kapal. Rangkaian kapal bisa tersusun rapi meskipun harus dibuat dalam diseain yang melengkung. Malah yang lebih mengherankan lagi karena dalam proses pembuatannya lebih dulu disusun papan atau dinding dibandingkan rangka atau tulang.

Dikisahkan di dalam naskah lagaligo bahwa perahu pinisi sudah ada sejak abad ke-14. 


Perahu pinisi pertama kali dibuat oleh Sawerigading, putra mahkota kerajaan luwu. Bahan untuk membuat perahu tersebut diambil dari pohon welengreng (pohon dewata) yang terkenal sangat kokoh dan tidak mudah rapuh. Namun, sebelum pohon itu ditebang, terlebih dahulu dilaksanakan upacara khusus agar penunggunya bersedia pindah ke pohon  lain. 

Sawrigading membuat perahu tersebut untuk berlayar menuju negeri Cina hendak meminang putri mahkota bernama We Cudai. Kemudian Sawerigading berhasil memperistri puteri We Cudai. Setelah beberapa lama menetap di Cina, Sawerigading rindu kampung halamannya. Dengan menggunakan perahunya yang dulu (Perahu Pinisi) ia berlayar ke Luwu. Tapi, ketika parahunya memasuki perairan Luwu, tiba-tiba gelombang besar datang dan menghantam perahunya hingga pecah. Pecahan - pecahan perahunya terdampar ke 3 (tiga) tempat di daerah Bulukumba, yaitu di desa Ara, Tanah Beru, dan Bira. Oleh masyarakat di 3 desa tersebut bagian - bagian perahu itu kemudian dirakit kembali menjadi sebuah perahu yang megah dan dinamakan Perahu Pinisi

Hingga saat ini Bulukumba dikenal sebagai produsen Perahu Pinisi, dan kemudian mereka membagi tugas dimana Orang dari desa Ara sebagai pembuat rangka perahu, orang Tanah beru sebagai penyempurna perahu dan orang Bira sebagai Nahkoda perahu.

Itulah sekilas tentang Perahu Pinisi. Semoga bisa bermanfaat. Demikian.

2 comments:

  1. Mantaapp mentongg.. EWAKO MAKASSAR. Paentengi siri'nu ahaha

    ReplyDelete
  2. orang batak emang jago kalo urusan beginian,,,

    ReplyDelete