Sunday 25 December 2016

Indonesia Men-Telolet-Kan Dunia


Saat saya menulis tulisan ini, seperti biasa, saya sedang asyik menyeruput kopi dan nongkrong bersama teman-teman dibawah langit malam yang mendung di depan kampus.

Jalan riuh diterangi lampu jalan sinar kuning merkuri. Lalu lalang kendaraan mobil menutup celah-celah sempit untuk pengendara motor yang ingin mengeluarkan teknik zig-zag. Tak jarang terdengar makian dan umpatan dengan mata tajam melotot ingin menerkam.

Begitulah balada harian di jalanan.

Ditengah kerasnya hiruk pikuk jalan, sekolompok pemuda yang berdiri di parkiran warung kopi yang saya tempati, berteriak, "Om telolet om!!!" pada bis yang melintas. Sopir bis itu merespon dengan bunyi klakson khasnya. Sontak anak muda yang berteriak tadi ketawa kegirangan. Entah karena kesenangan, gila atau memang sedang mengikuti tren di media sosial sekarang.

Tapi saya pikir ini memang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, gampang bahagia. Bayangkan saja, hanya dengan mendengar klakson telolet, kita bisa tertawa bahagia dibuatnya. Cukup  menjadi hiburan.

Setelah berakhirnya ketenaran viral mama berdaster yang ketika dandan hidup kita kelar, demam telolet menjadi pemandangan baru yang lebih terkenal. Cukup membuktikan bahwa orang Indonesia bisa dikatakan kreatif dan bisa melihat sisi-sisi guyon dalam kehidupan sehari-hari.

Yap, istilah 'om telolet om' sekarang memang menjadi tranding topik di jagad dunia maya. Berawal dari kebiasaan anak kecil yang senang dengan suara klakson bis yang kemudian menjadi viral di sosial media dan menjadi konsumsi penikmat dunia maya akhir-akhir ini. Setiap saya melihat postingan status seseorang, mesti ada komen 'om telolet om'.

Sampai sekarang, istilah tersebut sudah mendunia dan banyak mendapat perhatian dari publik figur di Indonesia bahkan dunia.

Di Indonesia artis-artis sudah banyak yang mem-parodi-kan om telolet om. Tidak mau ketinggalan, tokoh-tokoh politik juga ikut meramaikan om telolet om. Contohnya saja anies baswedan dan sandiaga uno yang sekaligus cagub dan cawagub jakarta.

Sampai-sampai menteri perhubungan juga berencana untuk membuat kontes klakson telolet.

Di kancah internasional, sekelas dj skrillex sampai membuat remix dengan bunyi telolet. Tidak hanya itu, dengar-dengar demam telolet ini sudah sampai ke telinga pesepak bola cristiano ronaldo sampai presiden amerika terpilih donald trump.

Bisa dilihat bahwa kekuatan dari media sosial memang sangat berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat kita. Bahkan bisa mempengaruhi dunia. Kalau momen seperti ini bisa dimanfaatkan, indonesia akan dengan gampang memperkenalkan budaya-budaya tanah air kepada dunia.

Saya jadi teringat slogan orang jepang, tentang men-jepang-kan dunia. Itu setelah kehancuran jepang yang kalah berperang melawan sekutu pada saat perang dunia ke 2. Kaisar jepang pada saat itu berhasil membangun kembali negaranya  dari krisis dan mampu menyebarkan budaya-budaya jepang ke seluruh dunia.

Kita bisa lihat pada gaya berpakaian anak muda di indonesia yang beberapa mengikuti gaya cosplay atau harajuku-nya jepang. Budaya jepang sudah merambat di indonesia.

Belum lagi ada anime-anime yang menjadi konsumsi masyarakat kita. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa menikmati tontonan film animasi kartun dari jepang tersebut. Dan terus terang, saya juga menikmatinya hehehe...

Dan yang paling mendunia adalah teknologi-teknologi modern dan canggih yang kita pakai di kehidupan sehari-hari sebagian besar merupakan produk dari negeri sakura tersebut. Mulai dari perabotan rumah tangga, teknologi pertanian, hingga mesin-mesin bermotor dunia adalah produk industri jepang.

Nah, demam telolet sudah terbukti bisa menjadi virus yang dapat menjangkit masyarakat dunia. Demam telolet sudah membuat masyarakat dunia bertanya-tanya, "What the meaning of om telolet om?"

Bayangkan saja, jika semisal, tarian tradisional seperti tari bali bisa menjadi viral dan gerakan ditiru oleh orang sedunia. Tidak kalah oleh tarian gangnam style. Betapa bangganya kita menjadi bagian dari bangsa yang punya banyak warisan budaya ini.

Atau semisal tren fashion seperti peci atau batik bisa dipakai oleh artis-artis luar negeri. Bayangkan misalnya justin biebir menggunakan peci saat tour konser dunianya? Kan keren.

Nah, itu tidak mustahil melihat pengguna aktif media sosial masyarakat kita termasuk yang terbanyak didunia. Jika kita ramai-ramai membagikan sehari saja salah satu budaya kita, maka bisa-bisa indonesia setiap hari akan menjadi trending topik dunia.

Kita bisa meng-Indonesia-kan dunia.

Maka, momen telolet ini menjadi awal Indonesia bisa dibicarakan banyak orang didunia. Dan sebagai masyarakat yang cerdas dan pengguna sosial media yang bijak, mari kita memanfaat momen ini untuk kembali memperkenalkan semua yang ada di Indonesia kepada dunia.

Salam telolet untuk kita semua. Indonesia men-telolet-kan dunia.

Ya Rasulullah

Puisi : Mustofa Bisri


Ya Rasullullah….
Ya Rasulullah… aku ingin menjadi santri berbaju putih yang tiba-tiba datang menghadapmu, duduk menyentuhkan lututnya pada lututmu yang agung dan meletakkan telapak tangannya di atas paha muliamu, lalu aku akan bertanya?
Ya Rasulullah… tentang Islamku,
Ya Rasulullah… tentang Imanku,
Ya Rasulullah… tentang Ihsanku.
Ya Rasulullah…
Mulut dan hatiku bersaksi tiada tuhan selain allah dan bersaksi bahwa engkaulah utusan Allah tapi ku sembah jua diriku, Astaghfirullah…!! Dan risalahmu hanya ku baca bagai sejarah.
Ya Rasulullah…
Setiap saat jasadku solat, setiap kali diriku bersimpuh diriku juga yang ku ingat, setiap saat ku baca shalawat setiap saat tak lupa ku sampaikan salam, ”Assalamu ‘alaika ayyuhan Nabiyu warahmatullahu wabarokatuh”
Salam padamu wahai nabi juga rahmat dan berkat Allah tapi tak pernah ku sadari apakah di hadapanku kau menjawab salamku bahkan apakah aku menyalamimu.
Ya Rasulullah… ragaku berpuasa dan jiwaku ku lepas bagai kuda
Ya Rasulullah… sekali-kali ku bayar zakat dengan niat mendapat balasan kontan dan berlipat
Ya Rasulullah… aku pernah naik haji sambil menaikkan gengsi.
Ya Rasulullah… Sudah Islamkah aku?
Ya Rasulullah…
Aku percaya Allah dan sifat-sifat-NYA, aku percaya malaikat, percaya kitab suci-NYA , percaya Nabi-nabi utusan-NYA, aku percaya akhirat, percaya Qada Qadar-NYA seperti yang ku catat dan ku hafal dari Ustaz, tapi aku tak tahu seberapa besar itu mempengaruhi kelakuanku.
Ya Rasulullah… sudah Imankah aku…?
Ya Rasulullah… ku dengar panggilan, aku menghadap Allah tapi apakah DIA menjumpaiku sementara wajah dan hatiku tak menentu.
Ya Rasulullah… dapatkah aku berihsan…?
Ya Rasulullah… ku ingin menatap meski sekejap wajahmu yang elok mengelok setelah sekian lama mataku hanya menangkap gelap.
Ya Rasulullah… ku ingin mereguk senyummu yang segar setelah dahaga di padang kehidupan hambar hampir membuatku terkapar.
Ya Rasulullah… meski secercah titiskan padaku cahayamu buat bekalku sekali lagi menghampiri-NYA.

Wednesday 21 December 2016

Time Travel, Dunia Paralel dan Paradox (Part 4)


Paradoks adalah suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis (apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; (2) asumsi; (3) kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika), yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada suatu konflik atau kontradiksi (Wikipedia).

Simpelnya, Paradox adalah suatu masalah yang tidak akan berujung atau selesai.

Salah satu Paradox paling tua dan terkenal adalah Liar Paradox.

Contohnya adalah Paradox yang ditemukan oleh anak umur 11 tahun, Veronique Eldridge-Smith. Paradoks yang dikenal paradoks Pinokio itu menanyakan "Apa yang terjadi jika Pinokio berkata, 'Hidungku akan memanjang'?". Kita tahu Pinokio, anaknya Geppetto, hidungnya akan tumbuh memanjang jika ia berbohong. Jika Pinokio berkata "Hidungku akan memanjang" dan ternyata hidungnya tidak memanjang, berarti Pinokio berbohong, dengan demikian hidungnya akan memanjang. Tetapi jika hidungnya memanjang berarti Pinokio berkata jujur, maka hidungnya tidak semestinya memanjang.

Bentuk lain dari Liar paradox (meskipun logikanya tidak sama dengan yang pertama) ialah kalimat "Kalimat ini salah", jadi kalimat itu salah atau benar? Sebut "Kalimat ini salah" sebagai A. Jika A salah, berarti A benar karena mengatakan hal yang sama, kalimat ini salah. Sebaliknya jika A benar, berarti "kalimat ini salah" bernilai benar, dengan kata lain A salah. Jika kita menjawab A tidak benar maupun salah akan memberikan keadaan kontradiksi yang sama saja. Jika kita merubah bentuk kalimat A menjadi "Kalimat ini tidak benar," sebut kalimat B (jelas A=B, berarti tidak ada yang berbeda kan?). Jika kalimat B tidak benar, berarti kalimat B bernilai benar karena menyatakan hal yang sesuai, "Kalimat ini tidak benar". Bingung?

Ada lagi paradox yang lumayan unik, paradoks yang dikenal sebagai "Crocodile dilemma" Seekor buaya menangkap seorang anak dan berjanji pada ayah anak itu untuk membebaskan sang anak jika sang ayah mengetahui apa yang ia (si buaya) akan lakukan. Nah, jika sang ayah berkata "Kau tidak akan mengembalikan anakku," apakah yang akan terjadi?

Paradox dalam Perjalanan Waktu

Perjalanan waktu atau Time Travel akan menimbulkan dampak berupa Paradox. Permasalahan ini menghasilkan paradoks yang dibagi dalam 2 kelas utama.


Pertama, Causal Loop/Ontological Paradox/Bootstrap Paradox/Predestination Paradox, di mana dalam sebuah hubungan sebab-akibat, sebuah kejadian penyebab di masa depan menghasilkan sebuah kejadian akibat di masa lalu.

Misalkan aku sedang mendengarkan sebuah lagu dan aku ingin bertemu penciptanya,tapi aku tidak bisa karna orang itu sudah meninggal, lalu aku kembali ke masa lalu untuk bertemu penciptanya saat aku bicara dengan orang itu aku menyanyikan lagu nya, dia menulis lagu itu untuk dijadikan lagunya karna dia menganggap lagu yang aku nyanyikan itu bagus, lalu siapa yang menciptakan lagu itu, dia tidak akan bisa menciptakan lagu itu kalau aku tak memberi tahu nya dan aku tak akan bisa memberi tahu nya kalau dia tak menciptakan lagu tersebut.

Paradoks semacam ini ditampilkan dalam film seperti Terminator, Interstellar, Predestination, dan Harry Potter 3 (Prisoner of Azkaban).

Selanjutnya adalah Grandfather Paradox, di mana ketika sebuah perjalanan ke masa lalu dilakukan dan pada saat perjalanan itu terjadi sebuah peristiwa yang membuat alasan sang pengelana ke masa lalu menjadi hilang.

Misalkan kamu kembali ke masa lalu untuk membunuh kakek mu, maka ayahmu tak akan penah lahir dan kamu juga tidak akan pernah lahir, jadi siapa yang kembali ke masa lalu untuk membunuh kakekmu?

Misalkan kamu ke masa lalu untuk bertemu ibu mu ketika dia masih remaja,kalian jatuh cinta, menikah dan punya anak.Lalu siapa anak itu? Apakah anak itu adalah dirimu ? Dan Mungkin kah kamu meng"Ayahi" dirimu sendiri.

Paradoks semacam ini ditampilkan dalam film seperti Looper, A Sound of Thunder, danBack to the Future.

2 paradoks inilah yang membuat ilmuwan sekelas Stephen W. Hawking pun tidak percaya dengan kemungkinan adanya mesin waktu, dengan mengatakan, “Kalau memang mesin waktu bisa ada, manakah turis-turis dari masa depan?” (lihat post sebelum ini).

Namun belakangan, banyak ahli fisika seperti Michio Kaku dan Stephen Hawking sendiri membuka kemungkinan mengenai perjalanan ke “masa lalu”. Sebabnya adalah teori “Many-Worlds Interpretation” (MWI) yang dikemukakan oleh fisikawan Hugh Everett. Teori ini sebenarnya sudah dikemukakan oleh Everett sejak tahun 1957, namun dianggap mengada-ada oleh para fisikawan.

Teori MWI mengatakan bahwa untuk setiap pilihan yang terjadi dalam hidup kita di mana ada beberapa hasil yang mungkin terjadi (misalnya, ikut ujian masuk perguruan tinggi), setiap hasil tersebut terjadi namun pada ‘dunia’ yang berbeda atau pada alam semesta paralel (misal, di dunia yang kita tingggali sekarang kita lulus dalam ujian masuk perguruan tinggi, namun di dunia paralel kita gagal mengikuti ujian tersebut). Inilah yang biasa kita sebut Dunia Paralel.

Contoh penggunaan teori MWI dapat kita lihat dalam film Sliding Doors yang dibintangi Gwyneth Paltrow, di mana film tersebut memiliki 2 cerita: satu di mana tokoh yang diperankan Paltrow ketinggalan kereta, tak jadi rujuk dengan pacarnya, dan meninggal, sedangkan cerita satu lagi menunjukkan tokohnya Paltrow berhasil naik kereta dan rujuk dengan pacarnya.

Maka, teori MWI pun juga membuka kemungkinan mengenai perjalanan waktu ke masa lalu: bahwa ketika kita melakukan perjalanan ke masa lalu, sebenarnya “masa lalu” yang kita datangi berada di alam semesta paralel, sehingga kedua jenis paradoks perjalanan waktu tadi dapat dihindari. Misal, ketika kita ‘iseng’ memacari dan menikahi ibu kita di masa lalu, maka masa lalu dan masa kini dari diri kita yang asli tidak akan berubah, karena ”ibu kita” yang kita nikahi saat pergi ke “masa lalu” berasal dari alam semesta paralel, di mana “diri kita” di alam semesta yang paralel itu menjadi tidak ada.





Sumber: Hidden Secret

Tuesday 20 December 2016

Time Travel, Dunia Paralel dan Paradox (Part 3)


 Part 3 : Time Travel?

Dari seluruh penjelasan pada post sebelumnya dapat disimpulkan bahwa perjalanan waktu ke masa depan dan masa lalu SECARA TEORITIS dapat dilakukan dengan metode di bawah ini:

Perjalanan waktu ke masa depan:
1. Menaiki pesawat yang mampu bergerak mendekati kecepatan cahaya
2. Menetap di tempat yang medan gravitasinya sangat tinggi misalnya di dekat Black Hole
3. Menggunakan Traversable Worm Hole

Perjalanan waktu ke masa lalu:
1. Menaiki pesawat yang mampu bergerak melebihi kecepatan cahaya
2. Menggunakan Traversable Worm Hole


Pada tahun 1971 para ilmuwan pernah melakukan percobaan bernama Hafele-Keating Experiment dimana mereka menggunakan jam atom yang sangat akurat hingga sepersatumilyar detik pada pesawat yang mengelilingi bumi selama dua kali dan jam atom yang lain berada di bumi. Setelah dibandingkan ternyata ada perbedaan waktu dari kedua jam tersebut yang angkanya sesuai dengan perhitungan Einstein.

Di kehidupan sekarang kita mengenal GPS yang juga menerapkan teori relativitas Einstein dimana jam pada satelit GPS berjalan lebih cepat sepertujuhjuta detik daripada jam di bumi. Teori ini juga sudah diterapkan di program-program NASA. Hal ini menyebabkan jam di ISS (stasiun luar angkasa) berputar lebih lambat, dibanding jam di bumi. Hal ini disebabkan, karena ISS bergerak lebih cepat dan tidak terpengaruh gravitasi. Jadi bukan berarti Teori yang kami sebutkan tadi tidak ada gunanya sama sekali.

Lalu bagaimana dengan praktik untuk menjelajahi waktu? Sayangnya ada beberapa faktor yang masih tidak memungkinkan realisasi hal tersebut.

1. Persamaan E= MC^2 yang sangat terkenal di dunia sains ini dimana E = Energi, M = Massa, dan C = kecepatan cahaya menyatakan bahwa semakin besar energi yang digunakan objek untuk mencapai kecepatan cahaya maka semakin besar pula massa objek tersebut dan sebaliknya jika massa objek semakin besar semakin besar pula energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan cahaya. Artinya jumlah energi akan menjadi tak terbatas dimana saat ini masih belum ada sesuatu yang dapat menghasilkan energi tak terbatas untuk menerbangkan pesawat mendekati kecepatan cahaya.

2. White Hole dan Worm Hole masih sebatas teori matematis. Belum ada penemuan nyata. Berbeda dengan Black Hole yang telah ditemukan di beberapa galaksi sejak tahun 1995.

3. Pembuatan Traversable Worm Hole juga masih sebatas teori. Ilmuwan berspekulasi bahwa membutuhkan suatu materi yang disebut dengan Exotic Matter yang juga masih diragukan kebenarannya.

Para ilmuwan juga lebih meyakini melakukan perjalanan waktu ke masa depan akan lebih masuk akal dibanding harus ke masa lalu.

Yang unik, penemu Theory of Everything, Stephen Hawking sempat membuat eksperimen untuk membuktikan apakah manusia bisa kembali ke masa lalu.

Pada tanggal 28 Juni 2009, Stephen Hawking menyiapkan sebuah pesta besar bagi para wisatawan-wisatawan waktu. Namun undangan-undangan pesta tidak dia kirimkan hingga pesta selesai hari itu.

Setelah duduk menunggu cukup lama, hingga hari berakhir dan tanggal berganti, tidak satupun mahluk yang datang ke pestanya. Stephen Hawking mengusulkan fenomena ini adalah bukti eksperimental bahwa mengadakan perjalanan ke masa lalu tidaklah mungkin.

Foto undangan yang dibuat Hawking

Hawking berpendapat, jika seandainya melakukan perjalanan ke masa lalu itu bisa dilakukan, harusnya ada wisatawan waktu yang datang ke acaranya. Karena ia menyebar undangan setelah acara selesai, dan seharusnya para wisatawan yang datang dari masa depan akan mengetahui bahwa Hawking pernah membuat acara.

Karena dengan melakukan perjalanan ke masa lalu akan menghasilkan sejumlah tabrakan atau istilahnya paradox.

Hawking mengasumsikan bahwa ruang-waktu, secara keseluruhan, harus mengikuti aturan sebab dan akibat, dan memutuskan bahwa Worm Hole dari jenis yang akan memungkinkan perjalanan waktu ke masa lalu, tidak mungkin ada. "Hal ini bukan hanya tidak masuk akal namun juga adalah semacam situasi yang memberikan mimpi buruk para kosmolog. Mesin waktu semacam ini akan melanggar sebuah aturan mendasar yang mengatur seluruh alam semesta - yaitu bahwa sebab terjadi sebelum akibat, dan tidak pernah sebaliknya. Jika sebaliknya bisa terjadi, maka tidak akan ada yang dapat menghentikan seluruh alam semesta jatuh kedalam kekacauan.

Bersambung di part 4





Sumber: Hidden Secret

Monday 19 December 2016

Time Travel, Dunia Paralel dan Paradox (Part 2)


Part 2 : Black Hole, Worm Hole, White Hole, dan Traversable Worm Hole

Setelah kita bahas Teori Relativitas, kita udah Paham soal Dilatasi Waktu, dan Twin Paradox. Kita juga memahami bahwa kita bisa melakukan Time Travel dengan syarat menggunakan Pesawat dengan Kecepatan Cahaya.

Dari topik relativitas umum anda sudah tahu bahwa semakin besar massa lengkungan gravitasi akan semakin besar (Bayangkan bola bowling dan golf diletakkan di atas bentangan kain. Pasti lengkungan kain akibat bola bowling lebih besar) dan tentunya semakin besar massa suatu objek semakin besar pula ukurannya. Lalu bagaimana jika ada objek yang sangat kecil tapi memiliki massa yang sangat besar? (Bayangkan ukuran sebutir pasir tapi seberat gunung) Tentu akan menghasilkan lengkungan kecil namun sangat dalam. Inilah yang disebut dengan Black Hole.

Black Hole diperkirakan terbentuk ketika bintang raksasa mati dan hancur terserap oleh medan gravitasi yang dibuatnya sendiri. Ukurannya akan semakin kecil hingga menjadi sangat padat dan kecil yang disebut dengan Singularity. Massa Black Hole diperkirakan 10x massa matahari (sekitar 10^31 Kg) dengan diameter 4,3x diameter matahari (sekitar 6juta Km). Black Hole akan menyerap semua partikel termasuk cahaya kedalamnya dan materi tersebut akan hancur saat tiba di Singularity. Black Hole juga mampu membengkokkan cahaya yang disebut dengan Gravitational Lensing. Black Hole dapat dianalogikan sebagai pusaran air yang sangat besar yang mampu menarik segala sesuatu kedalamnya. Semakin dekat ke pusaran air, semakin besar tarikannya.

Animasi terbentuknya Black Hole bisa dilihat di film Star Trek 2009 saat Black Hole menelan Planet Vulkan.

Dan animasi Gravitational Lensing beserta akibat yang terjadi jika didekati Black Hole bisa dilihat pada video dibawah ini.

https://youtu.be/zU6kFJL0eIc

Hubungan Black Hole terhadap time travel adalah jika kita berada di "perbatasan" Black Hole yang disebut dengan Event Horizon waktu akan berhenti karena medan gravitasi yang sangat besar (Ingat kalau semakin dekat ke pusat gravitasi waktu berjalan semakin lambat?). Jadi bisa dibilang metode ini bisa digunakan sebagai alternatif time travel ke masa depan jika membuat pesawat dengan kecepatan mendekati cahaya masih tidak memungkinkan. Walaupun praktikalnya (Pergi ke perbatasan Black Hole) jauh lebih tidak mungkin karena Black Hole terdekat dari bumi jaraknya diperkirakan 8000 tahun cahaya. Dan planet yang didekatinya saja terserap tak bersisa. Apalagi kita.

Singularity pada Black Hole terbagi atas 2 jenis, yaitu singularity yang diam dan berputar. Seluruh materi yang masuk ke dalam Black Hole akan hancur saat mencapai singularity yang diam. Namun pada Black Hole yang singularity-nya berputar akan menghasilkan sebuah lubang sehingga terbentuk sebuah terowongan yang disebut dengan Einstein-Rosen Bridge atau lebih dikenal dengan Worm Hole. Materi yang berhasil melewati Worm Hole akan keluar dari ujung terowongan yang disebut dengan White Hole.

White Hole dan Worm Hole

Kita sudah mengetahui, bahwa White Hole adalah ujung terowongan dari Black Hole, atau bisa dibilang White Hole merupakan “pintu keluar” untuk benda-benda yang masuk ke dalam Black Hole singularity berputar. Namun wujud White Hole tidaklah sesuai namanya. Bahkan sebenarnya wujud White Hole hampir sama dengan Black Hole, sama-sama hitam. Sebutan White Hole hanya untuk membedakan karakteristik yang berlawanan dengan Black Hole.

Sedangkan Worm Hole adalah terowongan penghubung Black Hole dan White Hole. Nama Worm Hole berasal dari lubang pada apel yang disebabkan oleh cacing sehingga terbentuk jalan singkat untuk menuju sisi lain apel.

Ilustrasi Worm Hole
(A adalah Black Hole dan B adalah White Hole)

Dengan adanya Worm Hole ada DUA hal yang dapat dilakukan:

1. Manusia dapat menuju suatu tempat yang sangat jauh dalam waktu yang sangat singkat.

Analoginya adalah coba anda sediakan secarik kertas dan sebuah pena. Lalu gambar sebuah titik A di kiri kertas dan titik B di kanan kertas. Menurut anda apa cara tercepat untuk menghubungkan titik A ke B? Logikanya pasti kita menarik garis lurus dari A ke B. Tapi ada cara yang lebih cepat yaitu melipat kertas tersebut sehingga titik A dan B dapat bertemu. Itulah cara kerja Worm Hole sehingga tempat yang berada sangat jauh menjadi sangat dekat.

Illustrasi gambar :

2. Perjalanan waktu ke masa depan dan masa lalu.

Untuk perjalanan waktu ke masa depan konsepnya hampir sama dengan Black Hole dimana medan gravitasi yang sangat tinggi di dalam Worm Hole memperlambat laju waktu orang yang berada di dalamnya. Bagaimana dengan perjalanan waktu ke masa lalu? Perjalanan waktu ke masa lalu dapat dilakukan “jika” manusia sudah mampu menciptakan Traversable Worm Hole / Worm Hole yang dapat dipindahkan kemana saja.

Bagaimanna cara kerja Traversable Worm Hole?

Misalkan kedua ujung lubang Worm Hole kita namai “A” dan “B”. Ujung “A” diletakkan di depan rumah anda. Ujung “B” digerakkan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya atau diletakkan di tempat dengan gravitasi sangat tinggi akan terjadi dilasi waktu pada ujung B dimana waktu berjalan lebih lambat kemudian diletakkan kembali ke depan rumah anda. Lalu anggap saja ujung A telah melewati waktu selama 200 tahun dan ujung B yang hanya melewati waktu selama 5 tahun karena efek dilasi waktu. berarti yang melambat adalah saat anda memasuki ujung A menuju B anda akan kembali ke depan rumah anda 195 tahun lalu.

NB: Kalau penjelasan diatas masih tidak dimengerti, silahkan dibaca berkali-kali sampai mengerti karena saya sendiri juga butuh waktu yang lama untuk mengerti.

Konsep ini bisa anda temui di komik Doremon dimana mereka selalu keluar masuk laci meja yang sama tetapi di waktu yang berbeda.

Tentunya semua ini masih TEORI. White Hole, Worm Hole, dan Traversable Worm Hole masih sebatas spekulasi para ilmuwan. (Hal ini juga dijelaskan dalam film Interstellar karya Nolan). Namun, tidak menutup kemungkinan semua itu bisa saja benar, karena banyak yang beranggapan Black Hole pasti memiliki ujung.

Sekian pembahasan soal Black Hole dkk. Sampai disini kita sudah paham bahwa secara TEORI, kita bisa melakukan perjalanan waktu dengan masuk ke dalam Black Hole, melewati Worm Hole, lalu keluar ke White Hole.

Kita juga bisa melakukan perjalanan waktu ke masa depan juga ke masa lalu. Untuk ke masa lalu, kita perlu memindahkan Worm Hole —atau disebut Traversable Worm Hole— untuk kemudian dipindahkan ke tempat dengan gravitasi yang tinggi. Sehingga terjadi efek dilatasi waktu.

Bersambung di part 3




Sumber : Hidden Secret

Sunday 18 December 2016

Cocoklogi dan Kekalahan Timnas Indonesia



Sudah lama memang terdengar dan menjadi pembicaraan beberapa orang tentang cocoklogi yang merambat di Indonesia. Saya awalnya sangat kurang sepakat dengan ilmu ini. Ilmu yang mencocok-cocokkan antara pernyataan dengan fakta atau fakta satu dengan fakta lainnya. Dan kebanyakan pembuktiannya terjadi karena ketidak sengajaan ataupun kebetulan.

Setelah saya coba browsing dan melihat beberapa artikel mengenai cocoklogi ini, memang didasari oleh teori-teori konspirasi. Contohnya, segala yang berbentuk segitiga atau bentuk mata adalah lambang freemason atau illuminati. Jadi, apakah semua orang yang beratribut  segitiga atau mata satu terindikasi anggota freemason atau illuminati? Tentu tidak kisanak.

Ini menjadi bukti ketidak kritisan kita dalam mengungkapkan kebenaran. Karena memang tidak ilmiah dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Belum lagi sekarang anak-anak muda yang pragmatis sudah banyak yang mulai mempraktekkan ilmu absurd ini mulai mencocok-cocokkan sesuatu dan menarik kesimpulan dari kecocokan yang ada.

Contoh, istilah jomblo sama dengan sendiri, sendiri sama dengan mandiri, mandiri itu nama bank, bank itu banyak duitnya. Kesimpulannya jomblo itu banyak duit. Sungguh pernyataan yang sangat tidak jelas.

Belum lagi sekarang banyak ulama yang doyannya cocoklogi. Mereka senang mecocok-cocokkan ayat-ayat suci dengan temuan fakta ilmiah terbaru. Memang saya bukan ahli fiqh ataupun penafsir Al-Quran. Saya percaya bahwa Al-Quran adalah pedoman hidup dan pandangan hidup. Tapi dengan gampangnya kita mencocokkan semua hal, membuat daya berfikir kritis dan ilmiah kita perlahan memudar.

Saya sepakat dengan penemu Theory of Everything, mbah Stephen Hawking, tentang adanya hukum sebab-akibat. Mbah ini mengasumsikan bahwa ruang-waktu, secara keseluruhan, harus mengikuti aturan sebab dan akibat. Akibat ada karena adanya sebab. Begitu kira-kira.

Tapi saya coba untuk berfikir jernih dan adil sejak dalam pikiran.

Beberapa contoh tadi memang membuktikan bahwa ada ketidak singkronan dalam mencocokan sesuatu. Sehingga saya yang awalnya sangat anti tentang ilmu cocoklogi ini terlalu subjektif dan gampang meyindir orang-orang yang gemar mencocokkan sesuatu. Akhirnya saya membuka diri dengan cocoklogi.

Jika cocoklogi dipandang sebagai ilmu mencocokkan, maka semua ilmu pengetahuan juga sering melakukan cocoklogi, terutama bidang sains. Sains adalah pelaku cocoklogi terbesar sepanjang sejarah. Setiap yang dikatakan sains semuanya cocoklogi.

Ketika sains menawarkan sebuah teori, maka teori sains itu akan dianggap sebagai fakta ilmiah jika ada kecocokan di dalamnya. Contoh kecepatan cahanya mbah Einstein. Dulu kecepatan cahaya hanyalah sebuah teori, sekarang menjadi fakta ilmiah yang menyebut kecepatan cahaya 300.000.000 m/s. Sebab ada kecocokan antara teori dan fakta.

Sains melakukan tindak cocoklogi.

Selain sains, coba kita cari dalam bidang sosial. Karl max seorang panglima perang komunisme pernah berpendapat bahwa konflik yang selama ini terjadi karena adanya pertentangan antara kelas proletar dan kelas borjuis. Kemudian pendapat Marx ini dianggap cocok dengan fakta bahwa ada beberapa kasus di dunia ini tentang konflik antara buruh dan pengusaha.

Saya akhirnya membuka diri karena ilmu sains bahkan ilmu sosial juga mencocok-cocokkan sesuatu. Tidak ada ilmu yang tidak cocoklogi. Mereka asyik mencocokkan antara teori dan fakta. Dengan cocoklogi pulalah kita bisa hidup dan mempunyai peradaban yang maju hingga saat ini.

Sampai pada saya cukup percaya dan sering mengaplikasikan cocoklogi.

Adalah saat tim nasional sepakbola Indonesia berlaga di piala AFF. Saya sependapat dengan kebanyakan orang yang mengatakan nasib timnas Indonesia sama dengan nasib timnas Portugal sampai akhirnya menjadi juara dalam ajang sepak bola.

Di fase grup, timnas indonesia bersama thailand, filipina dan singapura di grup yang sama. Pada laga perdana Indonesia dihajar thailand dengan skor 4-2. Laga perdana yang kurang bagus. Setelah itu pertandingan melawan tuan rumah filipina berakhir dengan skor imbang 2-2. Dalam 2 pertandingan Indonesia baru mengumpulkan 1 poin.

Sampai pada pertandingan terakhir fase grup melawan tim yang cukup kuat, singapura. Timnas Indonesia yang tidak diunggulkan tertinggal satu gol pada babak pertama. Yang membuat peluang untuk lolos ke semifinal semakin berat karena jika kalah ataupun seri, Indonesia tidak akan lolos. Timnas dituntut untuk menang. Babak kedua berjalan sampai pada menit-menit akhir Indonesia bisa mencetak 2 gol dan berbalik unggul serta memenangkan pertandingan.

Indonesia lolos bersama Thailand berhak maju ke semifinal.

Indonesia akan bertemu timnas vietnam yang notabane-nya juara grup sebelah. Lagi-lagi timnas Indonesia tidak diunggulkan melawan vietnam. Berangkat ke semifinal dengan terseok-seok di fase grup.

Semifinal punya sistem home and away. Pertama dikandang Indonesia. Timnas berhasil membalikkan dugaan publik dengan menang 2-1 dilaga pertama semifinal. Kemudian dilaga kedua di kandang Vietnam, Indonesia dengan dramatis menahan imbang 2-2 tuan rumah dan berhak untuk maju ke babak final.

Disitu saya makin percaya dengan cocoklogi. Karena timnas Indonesia punya nasib yang sama dengan timnas Portugal. Terseok-seok dan tidak diunggulkan. Tapi sama-sama maju ke babak final. Portugal menjadi juara dan timnas Indonesia tinggal menunggu waktu.

Final piala AFF juga menganut sistem Home and Away. Indonesia akan bertanding melawan Thailand di final. Pada pertandingan pertama di kandang Indonesia, Indonesia berhasil menaklukkan thailand dengan skor 2-1. Kemenangan itu harus dibayar mahal dengan cideranya Andik Vermansyah.
Semakin cocok dengan nasib portugal yang di final pada menit-menit awal kehilangan Cristiano Ronaldo yang cidera dan akhirnya ditarik keluar. Sepertinya Andik Vermansyah ingin me-Ronaldo-kan dirinya.

Gus Ulil Abshar-Abdalla juga memposting foto dalam twitternya, mengatakan, “Dalam perhitungan santri Padepokan songo buono gasmi berdasarkan hisab dan rukyat. Indonesia punya kans besar untuk juara Piala AFF 2016 mengalahkan thailand. Hal ini disebabkan laga final tahun ini terjadi di bulan rabiul awal bertepatan dengan maulid nabi, dimana pasukan gajah dihancurkan oleh pasukan burung. Itu artinya bahwa thailand dengan gajah putihnya akan diserang burung garuda Indonesia.... Adapun realita diatas lapangan, hanya Allah yang Maha Tahu.” Sangat cocok kembali bung!!!

Tapi bagai lebah yang merindukan bunga. Ekpektasi tidak sama dengan realita. Timnas Indonesia dengan modal kemenangan kandang tidak mampu membawa pulang Piala AFF dari kandang Thailand. Indonesia kalah dengan skor 2-0. Ilmu mencokkan dari awal berhasil hingga sampai ke final dan bersiap mengambil kesimpulan, Indonesia kalah. Cocoklogi timnas portugal dan indonesia tidak terjadi. Sangat menyedihkan timnas Indonesia, tim kebanggan Indonesia kembali gagal merebut juara. Terus terang saya sangat sedih.

Disini, dan mulai saat ini saya akan sangat tidak percaya lagi dengan ilmu mencocokkan sesuatu. Tai dengan cocoklogi, omong kosong dengan cocoklogi, persetan dengan cocoklogi.

Terima kasih.

Saturday 17 December 2016

Time Travel, Dunia Paralel dan Paradox (Part 1)



“Wahai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah! Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah Swt.)”. (Surah ar-Rahman ayat 33)

"Bagaimana cara paling logis untuk melakukan perjalanan waktu?"

Part 1 : Teori Relativitas

Sebenarnya pembahasan soal time travel sudah pernah kita bahas tuntas pada bulan Juli lalu. Namun berdasarkan permintaan dari  beberapa komentar pada post sebelumnya, akhirnya kami akan me-repost lagi. Post ini akan bersambung hingga 4 part sehingga saran saya bagi anda yang ingin membacanya silakan luangkan waktu dan fokuskan konsentrasi anda karena beberapa pemahaman yang digunakan mungkin akan sulit dipahami. Tapi percayalah, setelah ini anda akan mengetahui jawaban logis bagaimana caranya melakukan perjalanan waktu.

Time Travel atau Perjalanan waktu sebenarnya sudah banyak sekali kita temui dalam film, serial, animasi, dan sebagainya. Namun kita sering menganggap Time Travel itu mustahil dan hanya sebatas Scene pemanis dalam film saja. Ditambah lagi, beberapa dari kita mempercayai bahwa manusia tidak mungkin bisa merubah takdir Tuhan. Apapun itu. Sehingga asumsi untuk kembali ke masa lalu, atau melakukan perjalanan ke masa depan mustahil untuk dilakukan.

"Loh kalo ke masa depan bisa aja, kan gak merubah takdir"

Kalo kita ke masa depan, asumsikan kita ke tahun 6969 dan kita berangkat dari tahun 2016 di usia 21 tahun. Itu artinya, kita akan melakukan perjalanan melewati 4953 tahun. Namun karena kita melakukan Time Travel, kita akan ke tahun 6969 di usia 21 tahun. Padahal, seharusnya di tahun itu umur lo udah 4974 tahun, alias lo harusnya udah mati. Melawan takdir bukan?

Untuk memulai semuanya, kita perlu memahami apa itu Teori Relativitas. Teori inilah yang nantinya akan menjadi dasar dari beberapa alasan mengapa kita bisa pergi ke masa depan, jadi silakan dibaca dengan baik.

TEORI RELATIVITAS

Teori relativitas adalah teori yang dikemukakan Albert Einstein yang terbagi atas 2 teori, yaitu relativitas umum dan relativitas khusus. Kita mulai dari Teori Relativitas Khusus dulu.

Teori Relativitas Khusus terbagi dalam dua prosultat.

I. Hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu sama lain.

II. Cepat rambat cahaya di dalam ruang hampa ke segala arah adalah sama untuk semua pengamat, tidak tergantung pada gerak sumber cahaya maupun pengamat.

Apa maksud dari kedua postulat tersebut?

Coba anda tanyakan pada diri sendiri bagaimana anda menentukan apakah suatu objek bergerak atau tidak? Tentu karena anda melihat objek tertentu berpindah dari satu titik ke titik yang lain. Sekarang coba anda bayangkan jika di dunia ini hanya ada dua objek. Tidak ada lantai, dinding, langit, dan objek lainnya. Apakah anda dapat menentukan objek mana yang bergerak dan objek mana yang diam?Jawabannya adalah tidak karena anda tidak memiliki pedoman titik posisi objek tersebut.

Sekarang anda coba bayangkan seandainya anda memiliki saudara kembar. Anda di dalam pesawat dan saudara kembar anda ada di permukaan bumi. Dari sudut pandang anda, pesawatnya diam di satu tempat dan permukaan bumi yang bergerak. Sedangkan dari Sudut pandang saudara kembar anda permukaan bumi tetap diam dan pesawat dengan anda didalamnya yang bergerak. Dan jika misalnya saudara kembar anda berpindah ke matahari, bumi dan pesawat anda yang terlihat bergerak (Ingat kalau bumi itu berevolusi mengelilingi matahari). Kesimpulan dari contoh tersebut adalah kita tidak dapat mengetahui objek mana yang bergerak dan objek mana yang diam karena pernyataan tersebut berbeda-beda tergantung sudut pandang pengamat dimana pengamat selalu diam dan alam di sekitar yang bergerak mengelilinginya. Inilah pengertian dari postulat I.

Postulat II menyatakan bahwa di alam semesta ini hanya ada satu benda yang bergerak dengan kecepatan yang selalu sama. Benda tersebut adalah cahaya dengan kecepatan 300.000.000 m/s. Coba anda bayangkan lagi di antara pesawat anda dan permukaan bumi ada sebuah cermin yang selalu mengikuti kemanapun pesawat anda pergi. Jika anda menembakkan laser ke arah cermin dan dipantulkan kembali ke pesawat, dari sudut pandang anda laser tersebut terlihat bergerak lurus ke bawah ke arah cermin dan lurus kembali ke atas menuju pesawat. Tetapi dari sudut pandang saudara kembar anda laser tersebut tidak terlihat tegak lurus namun membentuk “V” karena saat pesawat menembak dan menerima kembali lasernya pesawat tersebut berada di dua posisi berbeda.

Illustrasi Gambar

Disini letak keunikannya. Laser yang bergerak membentuk huruf “V” memiliki jalur yang lebih panjang dibanding laser yang bergerak tegak lurus. Sebelumnya sudah saya jelaskan bahwa kecepatan cahaya selalu sama. Berarti dari sudut pandang saudara kembar anda laser tersebut membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke pesawat dibandingkan sudut pandang anda. Dan jika anda dan saudara kembar anda sama-sama menggunakan jam untuk mengukur waktu perjalanan laser tersebut, jam anda akan menunjukkan waktu yang lebih singkat daripada jam saudara kembar anda. Artinya jam anda bergerak lebih lambat dari sudut pandang saudara kembar anda. Dari sudut pandang anda kecepatan jam tetap sama. Perbedaan ini disebut dengan Time Dilation/Dilasi Waktu.

Twin Paradox

Jika kecepatan pesawat semakin mendekati kecepatan cahaya, waktu di dalam pesawat akan berjalan semakin lambat. Namun anda tidak akan merasakan hal itu karena selain waktu seluruh benda termasuk anda juga bergerak semakin lambat sehingga bagi anda semuanya terlihat normal. Dan lebih uniknya lagi, karena dari sudut pandang anda bumi dan sekitarnya yang bergerak, berarti jam saudara kembar anda akan terlihat lebih lambat dibanding jam anda. Jika kedua waktu pengamat sama-sama melambat, lalu waktu siapa yang sebenarnya berjalan lebih lambat? Inilah yang disebut dengan Twin Paradox.

Illustrasi Gambar

Penjelasan diatas sebelumnya hanya berlaku jika pesawat tersebut bergerak dengan kecepatan tetap. Namun Jika pesawat mengubah kecepatan lain lagi ceritanya. Jika anda yang di dalam pesawat mempercepat kecepatan pesawat anda, anda akan terlempar ke belakang. Dari sudut pandang anda pesawat tetap diam, namun bumi dan sekitarnya yang bergerak semakin cepat. Dari sudut pandang anda juga hal ini bisa terjadi karena adanya medan gravitasi yang menyebabkan bumi dan sekitarnya bergerak semakin cepat. Tenaga yang ditembakkan roket saat anda mempercepat laju pesawat berfungsi untuk menyeimbangkan posisi pesawat dari dorongan gravitasi agar pesawat tetap diam. Medan gravitasi ini juga menyebabkan waktu berjalan lebih cepat di bumi. Lalu apa hubungannya dengan twin paradox? Anda yang mempercepat laju pesawat anda saat memutar balik ke bumi inilah yang mengakibatkan waktu di bumi berjalan semakin cepat sehingga saat anda tiba di bumi saudara anda menjadi lebih tua daripada anda. Artinya anda telah berhasil melakukan Time Travel ke masa depan.

Sekarang saya akan jelaskan mengenai teori relativitas Einstein yang kedua, yaitu relativitas umum. Pada tahun 1687 Isaac Newton dulu menjelaskan adanya gaya gravitasi. Namun beliau tidak pernah tahu apa penyebab gaya gravitasi.

Kemudian di tahun 1916 Einstein mempublikasikan teori relativitas umumnya yang menjelaskan bahwa gravitasi bukanlah gaya tarik menarik antar dua atau lebih objek yang bermassa. Namun gravitasi adalah akibat dari kelengkungan yang dibentuk oleh massa objek terhadap ruang dan waktu atau disebut juga dengan ruang-waktu.

Apa itu ruang-waktu? Selama ini kita hanya mengenal 3 dimensi. Yaitu maju mundur, kiri kanan, dan atas bawah. Namun sebenarnya masih ada dimensi ke-4, yaitu waktu. Ya, waktu adalah bagian dari dimensi. Contohnya: Jika anda ingin bertemu rekan anda di suatu tempat pada waktu pukul sekian, anda telah melewati 3 dimensi yaitu bergerak maju atau mundur, belok ke kiri atau ke kanan, naik ke atas atau turun ke bawah dan anda juga telah melewati dimensi waktu yaitu waktu pukul sekian. Jika anda tidak melewati dimensi waktu tersebut anda tidak akan menemui rekan anda.

Kelengkungan yang terjadi akibat massa suatu benda terhadap ruang-waktu dapat dianalogikan seperti gambar dibawah:

Bentangan garis dari gambar di atas adalah ruang-waktu dan massa dari planet bumi mengakibatkan lengkungan yang merupakan gravitasi bumi. Setiap objek yang ada di ruang hampa akan selalu bergerak lurus dengan kecepatan tetap sehingga objek yang berada di wilayah lengkungan gravitasi akan menjadi bergerak mengikuti arah lengkungan.

Dari penjelasan teori ini juga dijelaskan bahwa gravitasi juga mempengaruhi arah cahaya. Dan karena kecepatan cahaya selalu sama, artinya gravitasi juga mempengaruhi kecepatan waktu. Objek yang berada semakin dekat dengan pusat gravitasi waktu akan berjalan semakin lambat dan begitu pula sebaliknya.

Perbedaan waktu ini disebut dengan Gravitational Time Dilation.

Masih belum mudeng? Anggaplah bola bowling diletakkan di atas kain A dan bola golf diletalkan di atas kain B. Tentu bola yang bermassa lebih berat (Bowling) akan membuat lengkungan lebih besar kan? Serupa dengan bumi, Hal itulah yang membuat tempat dengan gravitasi semakin besar akan membuat waktu semakin terasa lambat.

Pembahasan selanjutnya akan dibahas pada part 2



Sumber: Hidden Secret